Senin, 07 November 2011

Jalan yang tak ada Titik


Perjalanan kita selama ini tanpa tanda baca ,
tak  ada huruf kapital di awalnya. Yang tak kita ingat
aksara apa.Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik , huruf demi huruf  berderet rapat
dan setiap kali terlepas,kita pun merasa gerah lagi
dihimpitnya.Tanpa bisa membaca lagi dg cermat
harus kita susun kalimat demi kalimat ini
tanpa merisaukan apakah semua nanti
mampat pada sebuah tanda tanya.

Tapi bukankah kita sudah mencari jawaban ,
sudah tahu apa yang harus kita contreng jika tersedia pilihan ?
Dan kemudian memulai lagi merakit alenia demi alenia , menyusun sebuah dongeng ??'"

Taoi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara ?
Bukankah kisah cinta tak memerlukan tanda baca ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar