Sabtu, 29 Oktober 2011
Bahaya Kondom Berasa
Seorang pemilik pabrik kondom berang sebab penjualan perusahaannya menurun karena perusahaan pesaing memperkenalkan kondom dengan berbagai rasa seperti strawberi, pisang, coklat. Pemilik perusahaan itu memanggil kepala divisi risetnya.
“Kamu sebagai kepala divisi riset harus kreatif dong, masak kalah sama perusahaan pesaing.”, omel pemilik pabrik itu.
“Iya pak.” jawab kepala divisi riset itu takut.
“Oke, kalo gitu saya mau bulan depan pabrik kita sudah mulai memproduksi kondom dengan rasa.” lanjut pemilik pabrik.
“Rasa apa pak yang kita pakai?”, tanya kepala divisi riset.
“Saya gak mau tau. Itu tanggung jawabmu. Pokoknya harus beda sama pesaing. Kalo bisa yang khas Indonesia.”, omel pemilik pabrik itu.
Setelah sebulan, pabrik itu memproduksi kondom dengan rasa. Tapi penjualan tidak meningkat, malah komplain ke perusahaan yang meningkat. Komplain kebanyakan berisi keluhan karena sering terjadi kecelakaan dalam permainan sex terutama saat oral sex. Yaitu penis pasangan sering tergigit dalam oral sex.
Peningkatan komplain ini membuat pemilik perusahaan memarahi lagi kepala divisi risetnya.
“Kamu ini gimana sih? Disuruh cuma nambah rasa aja di kondom malah ningkatin komplain ke perusahaan kita. Bisa bangkrut kalo gini!”, Omel pemilik perusahaan.
“Iya pak, mungkin kondomnya perlu ditarik. Sepertinya pengguna sering terlena karena rasanya.”, kata kepala divisi riset.
“Omong-omong emang kamu kasih rasa apa?” tanya pemilik pabrik.
“Sesuai permintaan bapak, rasa khas Indonesia, rasa rendang.”, jawab kepala divisi riset.
“Kamu sebagai kepala divisi riset harus kreatif dong, masak kalah sama perusahaan pesaing.”, omel pemilik pabrik itu.
“Iya pak.” jawab kepala divisi riset itu takut.
“Oke, kalo gitu saya mau bulan depan pabrik kita sudah mulai memproduksi kondom dengan rasa.” lanjut pemilik pabrik.
“Rasa apa pak yang kita pakai?”, tanya kepala divisi riset.
“Saya gak mau tau. Itu tanggung jawabmu. Pokoknya harus beda sama pesaing. Kalo bisa yang khas Indonesia.”, omel pemilik pabrik itu.
Setelah sebulan, pabrik itu memproduksi kondom dengan rasa. Tapi penjualan tidak meningkat, malah komplain ke perusahaan yang meningkat. Komplain kebanyakan berisi keluhan karena sering terjadi kecelakaan dalam permainan sex terutama saat oral sex. Yaitu penis pasangan sering tergigit dalam oral sex.
Peningkatan komplain ini membuat pemilik perusahaan memarahi lagi kepala divisi risetnya.
“Kamu ini gimana sih? Disuruh cuma nambah rasa aja di kondom malah ningkatin komplain ke perusahaan kita. Bisa bangkrut kalo gini!”, Omel pemilik perusahaan.
“Iya pak, mungkin kondomnya perlu ditarik. Sepertinya pengguna sering terlena karena rasanya.”, kata kepala divisi riset.
“Omong-omong emang kamu kasih rasa apa?” tanya pemilik pabrik.
“Sesuai permintaan bapak, rasa khas Indonesia, rasa rendang.”, jawab kepala divisi riset.
CONTOH MAKALAH PERULANGAN
MAKALAH PERULANGAN
Di Susun oleh :
Abdi Nazarudin ( 11.12.2058 )
Kelas : SI 11 A
Algoritma dan Pemrograman
Semester Ganjil Tahun 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Guna lebih memberikan pemahaman tentang Algoritma dan Pemrograman khususnya materi Perulangan , maka didalam kesempatan ini penulis akan menyajikan sub materi Perulangan dalam bentuk makalah .
Di dalam makalah ini menjabarkan semua yang berkaitan dengan materi Perulangan.Uraian makalah ini sengaja disajikan untuk semua kalangan , dan tentunya kalangan tersebut adalah insan yang akan belajar tentang Tekhnologi Informasi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Algoritma dan Pemrograman .Semoga makalah inibanyak dapat diterima dengan baik dan juga mendapatkan hasil yang baik juga.
Penulis mengucapkan terimakasih terhadap pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis berharap makalah ini dapat dinjadikan sumber inspirasi teman-teman semua.
Amiin
Ya rabbal’alamin
Penulis ,
Bab I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Suatu konsep dasar pemograman pascal atau juga yang di sebut dengan PENGULANGAN adalah suatu cara untuk mengulang satu atau sekumpulan perintah sampai mencapai kondisi tertentu. Konstruksi for digunakan untuk melakukan perulangan terhadap baris kode tertentu dengan jumlah yang telah ditentukan.
Untuk mencacah berapa kali perulangan dilakukan, diperlukan suatu variabel pencacah yang bertipe integer. Variabel tersebut akan bertambah nilainya setiap kali perulangan dilakukan. Konstrksi while digunakan untuk melakukan perulangan terhadap baris kode tertentu selama suatu kondisi terpenuhi. Jika kondisi sudah tidak terpenuhi, maka program akan keluar dari perulangan. Konstruksi repeat digunakan untuk melakukan perulangan sampai suatu kondisi terpenuhi. Berbeda dengan while yang melakukan pengecekan sebelum pengulangan dilakukan, pengulangan jenis repeat melakukan pengecekan kondisi setelah perulangan dilakukan.
Bab II
Pembahasan
A. Apa itu Perulangan
Perulangan adalah suatu cara untuk mengulang satu atau sekumpulan perintah sampai mencapai kondisi tertentu.
Bentuk perulangan di bagi menjdi ;
1. Perulangan menggunakan For To Do dan For DownTo Do
2. Perulangan menggunakan While Do
3. Perulangan menggunakan Repeat Until
1. FOR – TO – DO dan FOR – DownTo - DO
Konstruksi for digunakan untuk melakukan perulangan terhadap baris kode tertentu dengan jumlah yang telah ditentukan. Untuk mencacah berapa kali perulangan dilakukan, diperlukan suatu variabel pencacah yang bertipe integer. Variabel tersebut akan bertambah nilainya setiap kali perulangan dilakukan.
Bentuk umum dari perulangan ini adalah :
For menaik FOR TO DO For menurun FOR DOWNTO DO |
Perbedaan antara to dan downto adalah pada kondisi nilai awal dan akhir. Pada to: nilai awal lebih
kecil dari nilai akhir, sedangkan pada downto nilai awal lebih besar dari nilai akhir. Perlu diingat,
bahwa variable kendali harus dideklarasikan dengan tipe data integer.
2. While Do
Konstrksi while digunakan untuk melakukan perulangan terhadap baris kode tertentu selama suatu kondisi terpenuhi. Jika kondisi sudah tidak terpenuhi, maka program akan keluar dari perulangan.
Bentuk umum dari perulangan ini adalah :
WHILE DO |
Selama kondisi_pengulangan bernilai true maka aksi akan dilakukan, dan baru akan berhenti setelah
kondisi pengulangan bernilai false. Karena kondisi pengulangan diperiksa pada bagian awal, maka ada
kemungkinan aksi tidak pernah dilakukan, yaitu bila kondisi pengulangan tidak pernah bernilai true.
3. Repeat Until
Konstruksi repeat digunakan untuk melakukan perulangan sampai suatu kondisi terpenuhi. Berbeda dengan while yang melakukan pengecekan sebelum pengulangan dilakukan, pengulangan jenis repeat melakukan pengecekan kondisi setelah perulangan dilakukan.
Bentuk umum dari perulangan ini adalah:
REPEAT UNTIL |
Berlawanan dengan While, yang akan memproses aksi hanya bila kondisi_pengulangan bernilai true,
pada pengulangan Repeat, sistem akan memproses aksi selama kondisi_berhenti bernilai false. Dengan
demikian aksi pasti akan selalu diproses (minimal satu kali). Pada tipe ini, pengulangan dapat terjadi
terus-menerus (tidak pernah berhenti), yaitu bila kondisi berhenti tidak pernah bernilai true.
C. Penulisan perulangan di algoritma
1. For – To – Do
Algoritma | contoh |
For namavariabel nilai to nilaiakhir do Proses_perulangan End | For i 1 to 10 do Write(‘angka’,i) End |
2. For – Downto - Do
Algoritma | contoh |
For namavariabel nilaiawal downto nilai akhir do Peroses_perulangan End | For i 10 downto 1 do Write(‘angka’,i) End |
3. While - Do
Algoritma | contoh |
While kondisimengulang do Aksi End | Password : string Write (‘masukkan password’) Read(password) While password < > ‘123’ do Write (‘password salah ‘) Write(‘masukkan password’) Read(password) End |
4. Repeat - Until
Algoritma | contoh |
Repeat Aksi Until kondisi berhenti | Password ; srting Repeat read(password) Until password = ‘sandi123’ |
D.Penulisan Perulangan di Delphi atau Pascal
1. FOR – TO – DO dan FOR – DownTo – DO
program Project2;
{$APPTYPE CONSOLE}
uses
SysUtils;
Var I: Byte;
begin
{ TODO -oUser -cConsole Main : Insert code here }
For I:= 1 to 5 Do
Writeln(I);
Writeln('selesai');
Readln;
end.
Dan
program Project2;
{$APPTYPE CONSOLE}
uses
SysUtils;
var I : Byte;
begin
for I:=5 downto 1 do
writeln(I);
writeln('selesai');
readln;
end.
2. While Do
program Project1;
{$APPTYPE CONSOLE}
Var Ni, R, T : real;
N, I : integer;
Lagi : char;
Begin
Lagi := 'Y';
While lagi ='Y' Do
Begin
Write('jumlah data ?');
Readln (N);
Writeln;
I :=0;
T :=0;
While I< N Do
Begin
I:=I+1;
Write('nilai data ke :',I,'?');
Readln(Ni);
T:=T+Ni;
End;
Writeln;
Writeln('total nilai =',T:8:2);
Writeln('jumlah data =',N:3);
Writeln('rata-rata nilai =',R:8:2);
Writeln;
Write('akan menghitung lagi (Y/T)?');
Readln(lagi);
End;
End.
3. Repeat Until
program Project1;
{$APPTYPE CONSOLE}
uses
SysUtils;
Var a, b, c, d, y : real;
Begin
Write('berapa rupiah batas awal table =');readln(a);
Write('berapa rupiah batas akhir table =');readln(b);
Write('berapa rupiah pertambahannya =');readln(c);
Writeln;
Writeln('tabel kurs');
Writeln;
Writeln(' rupiah dollar yen ');
Writeln('======================');
Repeat
D :=a/1900;
Y :=a/900;
Writeln(a:9:2,'',d:9:2,'',y:9:2);
A :=a+C;
Until a>=b;
Writeln('======================');
Readln;
End.
E. Cara kerja Perulangan
Cara kerja dari perulangan While mirip dengan perulangan For, tetapi dalam penulisan While ini tidak ada jaminan bahwa program akan masuk ke dalam perulangan di karenakan pemangkasan kondisinya di lakukan di awal penulisan.
Pengulangan Repeat .. Until hampir sama dengan pengulangan While .. Do dan biasanya digunakan jika jumlah pengulangan belum dapat ditentukan pada saat program ditulis. Perbendaannya, pernyataan Repeat .. Until dan While .. Do terletak pada letak pengecekan kondisi. Jika pada pernyataan While .. Do kondisi dicek pada awal blok pernyataan yang harus diulang, sedangkan pada pernyataan Repeat .. Until, kondisi dicek pada akhir blok pernyataan yang harus diulang.
F. Operator Relasional
Operator relasional adalah operator yang digunakan untuk membandingkan dua buah nilai dan menghasilkan nilai berupa True (benar) atau False (salah). Operator-operator yang dapat digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Operator | Operasi |
> | Lebih dari |
< | Kurang dari |
>= | Lebih besar atau Sama dengan |
<= | Lebih kecil atau Sama dengan |
<> | Tidak sama deengan |
= | Samaa dengan |
Operator relasional melambangkan hubungan antara dua entita (kemungkinan).
Nilai dari hubungan tersebut adalah TRUE berupa angka 1 atau FALSE yang berupa angka 0
Contoh :
5 > 3 (bernilai benar (TRUE))
6 < 2 (bernilai salah (FALSE))
5 > 3 (bernilai benar (TRUE))
6 < 2 (bernilai salah (FALSE))
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Perulangan adalah suatu atau serangkaian bentuk kegiatan mengulang suatu statement sampai batas yang diinginkan.
B. Saran
Apabila anda merasa belum paham dan mengerti tentang pembahasan submateri PERULANGAN di atas , maka sarankan untuk berkonsultasi pada dosen pengampu mata kuliah.
Terima Kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)