Rabu, 25 Januari 2012


<script language="JavaScript1.2">

//tambahkan spasi di ujung text sebanyak jumlahHurup + jumlahHurup2
var tulisan = "Coolest Thing Ever Ever Ever forEver Ever and nEver "
var warnaBekgron = "transparent"
var warnaHurup = "red"
var warnaHurup2 = "green"
var warnaHurup3 = "skyblue"
var kecepatan = 100 // Kecepatan Text warna melintas (lebih kecil - lebih cepet)
var jumlahHurup = 6 // jumlah warna huruf melintas
var jumlahHurup2 = 3 // Jumlah warna huruf melintas2 (0 buat gak pake warna kedua)
var jumlahHurup3 = 2
var jeda = 0 // Lamanya Penjedaan
var n = 0

//jangan diedit kalo ga ngarti, entar lecet, kecuali mau jadi orang pinter, edit noh text yang dibawah

if (document.all||document.getElementById){
document.write('<font color = "' + warnaBekgron + '">')

for (m = 0; m < tulisan.length; m++)
document.write('<span id = "NamPang' + m + '">' + tulisan.charAt(m) + '</span>')
document.write('</font>')
}
else
document.write(tulisan)


function hurupKe(number){
var nihDia = document.all? eval("document.all.NamPang" + number) : document.getElementById("NamPang" + number)
return nihDia
}


function kilapin(){
//ngerubah warna semua huruf jadi warnaBekgron
if (n==0){
for (m = 0; m < tulisan.length; m++)
hurupKe(m).style.color = warnaBekgron
}

//nyari muter-muter sambil ngerubah warnaHurup
hurupKe(n).style.color = warnaHurup

if (n > jumlahHurup-1)
hurupKe(n-jumlahHurup).style.color = warnaHurup2

if (n > (jumlahHurup + jumlahHurup2)-1)
hurupKe(n-jumlahHurup - jumlahHurup2).style.color = warnaHurup3

if (n > (jumlahHurup + jumlahHurup2 + jumlahHurup3)-1)
hurupKe(n-jumlahHurup - jumlahHurup2 - jumlahHurup3).style.color = warnaBekgron

if (n < tulisan.length-1)
n++
else{
n = 0
clearInterval(kemilau)
setTimeout("hajarGan()",jeda)
return
}
}


function hajarGan(){
if (document.all||document.getElementById)
kemilau = setInterval("kilapin()",kecepatan)
}


hajarGan()
</script>

Text Javascript | Firdauz DsT

Text Javascript | Firdauz DsT: :a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Senin, 28 November 2011

DOA DAN HARAPAN

Kau mungkin tak tahu betapa hatiku penuh luka saat aku harus membuat keputusan untuk meninggalkanmu. Saat aku menghadapi keadaan yang bisa membunuhku, bahkan membunuhmu ketika aku harus mempertahankanmu.

Saat aku merasa sendiri dan sepi, tak seorangpun sudi menghela.

Kau tak pernah tahu dan mungkin tak kan pernah tahu kan.

Aku menyadari bahwa saat ini kau sudah tidak lagi punya urusan denganku, begitu juga seharusnya denganku yang sudah tak punya andil apapun terhadapmu. Aku telah mendengar semua itu dari bibir dan hatimu. Aku sungguh telah mendengarnya. Hatiku gerimis setelahnya.

Betapa sungguh secepat itu namaku lenyap dari hati dan pikiranmu!!!

Secepat itu juga kau menemukan matahari yang lain. Lima tahun lalu, bahkan kau baru saja berterus terang bahwa kau hanya punya dua matahari. Matahari sesungguhnya dan satu yang lain adalah "Aku". Tapi aku pikir, aku harus tahu diri bahwa sinarku tak cukup menerangi jalanmu. Aku yakin dan percaya bahwa sesungguhnya ada matahari lain yang bisa menerangi hatimu. Menghangatkan jiwamu.

Aku berdoa untuk kebahagiaanmu.

Kalau boleh aku berujar, matahari itu sesungguhnya telah ada di dekatmu. Tinggal bagaimana caramu untuk menarik sinar itu hingga dia bisa memberikan sinarnya padamu. Kau mungkin tak pernah tahu bahwa aku sudah merasa seperti itu sejak kau masih berada disampingku dulu.

Semoga kau masih bisa menerimaku, masih bisa mengingatku atau aku sangat berharap bisa jadi asteroid bagimu. Meskipun harus mendapatkan sinar dari matahari untuk bisa menyinarimu. Meskipun tidak seterang mentari, tapi setidaknya aku bisa sedikit menerangi hatimu dan menyingkirkan mendung di kelopak matamu.Biarkan aku jadi seperti itu dan aku rela menyerahkan sinarku untuk mataharimu yang selanjutnya.Biarkan sinar itu hidup dalam raga orang lain daripada harus menderita tak berdaya dalam hatiku.Biar sinar itu hidup melalui orang lain, daripada harus menanggung sakit dan bersalah dalam jiwa ragaku.

Semoga kau tahu bahwa sinar itu masih hidup dan menunggumu.

Dan semoga kau tahu bahwa aku pernah mencintai seseorang hingga aku menangis.
Aku hidup bukan hanya untuk menunggumu,
masih banyak mereka yang sama sepertiku.

Tugasku adalah,
Memperbaki diri, melangkah dari bertahan
menebus kesalahanku di masa lalu
dan berbagi dengan sahabat, teman, saudara
untuk membantu menguatkan mereka agar tetap mampu bertahan
dalam hempasan gelisah yang menggengam jiwa mereka!!!
Aku berusaha walau belum tentu bisa, namun akan aku coba,

Aku tak mau ada orang-orang sepertiku yang dulu,
tersudut tertunduk kaku tanpa bisa beranjak dari penat
karena tiada teman yang menguatkan dan berbagi kisah namun amanah !!!
Rasa sakit & pahit itu menjadikan kekuatan untuk ku,
lewat tulisan dan goresan tuk berbagi rasa dalam kata,
ADIMEKAR,
Berharap restu Allah
InsyaAllah