Jumat, 27 April 2012

Ryan Jombang


Pembunuhan Berantai ala Ryan Jombang

Jagal asal Jombang, Ryan
JOMBANG beberapa hari terakhir jadi buah bibir. Bukan lagi karena Gus Dur, Cak Nun atau Asmuni, tokoh-tokoh nasional asal kota di Jawa Timur itu, tetapi karena Ryan, seorang muda psikopat yang telah sukses menghabisi nyawa setidaknya 11 manusia – itulah jumlah korban yang sementara ini telah terungkap.
Pasti tidak gampang menjadi pembunuh. Perlu keberanian (atau kenekatan) dan mental yang kuat, terutama apabila hal itu dilakukan dengan berencana, di bawah kesadaran alam pikiran, dan berkali-kali pula. Manusia seperti apakah yang begitu kuat hatinya, menanggung semua mimpi buruk setelah mengantarkan kematian manusia lain dengan cara paksa?
Wajah sang psikopat, Ryan JombangHasil pemeriksaan kejiwaan menyimpulkan tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa berat pada Ryan. Dia tidak gila, masih waras dan paham betul semua perbuatannya. Ryan hanya patut disebut psikopat, berkepribadian sangat sensitif, mudah tersinggung, impulsif dan agresif. Itu yang dalam teori psikiatri membuat anak muda ini mudah menyerang bila marah dan tersinggung. Kecuali itu, entah ada hubungannya atau tidak dengan prilaku kejamnya, Ryan diketahui memiliki gangguan orientasi sesksual, yakni homoseksual, dan biasa berperan sebagai wanita dalam berhubungan dengan sesama jenisnya.
Dalam hal “kualitas” kriminalnya, dapat dilihat semakin hari tingkat keseriusan perbuatan jahat Ryan semakin “maju”. Dari semula membunuh karena terpaksa, lalu membunuh dengan rencana karena motif uang, kemudian membunuh oleh sebab sakit hati, lantas membunuh dengan sangat keji: mutilasi, memotong-motong tubuh korban menjadi beberapa bagian. Entah apa jadinya bila perbuatan menyimpang ini lebih lambat diketahui. Halaman rumah Ryan di Jombang bakal benar-benar jadi kuburan.
Wajahnya kalem, mungkin senada dengan pembawaannya yang rada kemayu. Ryan sungguh tak tampak seperti seorang pembunuh. Dalam rekaman di televisi, melihat gayanya berjalan dan menggerakkan badan, anak muda ini malah jauh dari kesan penjahat. Tak sebanding dengan cap jagal yang sekarang dilekatkan kepadanya.
Saya masih sulit membayangkan suasana hati seseorang yang telah membunuh orang lain. Para eksekutor terpidana mati saja dibekali senjata yang dia tak pernah tahu, apakah senjata yang dipegangnya berisi peluru sungguhan atau hampa, demi membebaskan sang eksekutor dari perasaan bersalah telah membunuh – meski itu dilakukan atas nama hukum.
Tentara-tentara yang pulang dari medan perang sering mengalami trauma panjang, belum tentu oleh perbuatannya sendiri membunuh musuh, lebih sering justru karena melihat rekannya yang kejam.
Suatu hari, dalam sebuah tidur yang nyenyak karena seharian lelah bekerja, saya bermimpi terlibat dalam perkelahian seru. Seru sekali. Hingga, singkat cerita, lawan saya dalam mimpi itu, yang saya sendiri tak pernah tahu siapa dia dan apakah dia ada dalam kehidupan nyata, mati terbunuh. Di tengah malam yang sepi, saya terjaga, dengan nafas tersengal kelelahan, seperti perkelahian itu baru saja terjadi dan benar-benar terjadi. Berhari-hari saya dihantui trauma oleh mimpi itu. Membayangkan tangan berlumuran darah dan tatapan mata begitu sakit dari orang yang meregang nyawa. Padahal, cuma mimpi.
Dalam kehidupan nyata saya punya beberapa pengalaman terkait pembunuhan, terutama dalam hubungannya dengan pekerjaan saya sebagai jurnalis. Ngepos di kamar mayat rumah sakit dan setiap hari menyaksikan jenazah datang dan pergi yang sebagiannya mati karena dibunuh, terjun langsung ke medan perkelahian geng antarkampung, menyaksikan duel dua sepupu karena sengketa tanah, atau mewawancara pelaku-pelaku pembunuhan yang terduduk layu di balik jeruji penjara kantor polisi.
Mayat korban pembunuhan Ryan dievakuasi dari kuburan di halaman rumah orang tuanya.
Saya juga relatif gemar membaca novel-novel berlatar kisah pembunuhan, dengan setting cerita yang rumit dan menegangkan, penuh skenario busuk yang entahlah bagaimana penulisnya bisa berimajinasi seliar itu, atau menonton film-film drama peristiwa yang mengisahkan misteri kematian, yang sepanjang cerita membuat jantung berdebar-debar, penuh kejutan dan ketakterdugaan.
Semua pengalaman itu ternyata masih saja belum cukup membuat hati saya kuat membaca drama pembunuhan berantai ala Ryan Jombang, yang mengubur sebagian korbannya menjadi satu bertumpuk-tumpuk di sebelah septic tank, mengubur sebagian yang lain di sisi kiri dan kanan rumah orangtuanya, dan diduga masih ada beberapa korban lagi yang belum ditemukan. Betapa kuat dan rumitnya kejiwaan anak muda itu bila benar dialah pelaku tunggal, eksekutor penjemput ajal perebut urusan malaikat maut.
Melihat caranya membunuh dan perkakas yang dipakai: martil, bola beton, tongkat besi, juga kayu balok yang dipukulkan ke kepala belakang korbannya, kekejaman Ryan sungguh tak bisa dibilang sembarangan. Di kalangan sesama pembunuh kelasnya mungkin sudah advance killer, pembunuh tingkat atas yang di lingkungan penjara pun akan ditakuti – ini bila dia mujur tak segera dihukum mati. ***

Kepemimpinan


TugasKuliah
Kepemimpinan


Kelas      : SI 11 A
Anggota      :
AbdiNazarudin( 11.12.2058 )
Adam MKaisar( 11.12.2073 )
DwiUjianti( 11.12.2044 )
Diyah Arum Purwiyatmi( 11.12.2048 )
FebriDriSetyowati( 11.12.2064 )
GaniAditya( 11.12.2037 )
IndraRizkyPradana( 11.12.2027 )
SugiyaniLastari( 11.12.2047 )
Wahyu Budi Puronugroho( 11.12.2041 )

STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Semester II

Drs. H. Triyono Budi Sasongko ,M.Si
Beliauadalah Putra AsliPurbalinggaPerwira ,BupatiPurbalinggaPeriode 2000 – 2005 dan  2005 – 2010 ,Lahir di Purbalingga , tahun 1956 lalu ,Usiabeliausekarangkuranglebih 56 tahun.(UntukmuPurbalingga ,I Widianto , Neneng , 2009)
SetelahusaimasajabatansebagaiBupatiPurbalingga ,beliaukembalilaagibekerjauntukDepdagri ( DepartemenDalamNegeri ) sebagaiSekretarisKorpri yang berkantorpusat di Jakarta .
Kebijakan – kebijakan  yangpernahbeliaulakukanuntukPurbalinggaantara lain :
A.    BidangPolitik
Mengembangkankehidupandemokrasidanmeningkatkanpartisipasipolitikrayat di purbalinggaslama 2000-2004 seperti :
1.      Komunikasipimpinandaerahdanpimpinanpartaipartaipilotik
2.      Fasilitaspendidikanpolitikbagipemilihpemula
3.      Sosialisasi UU pemiludan UU parpol
4.      Fasilitaspembentukan KPUD purbalingga
5.      Fasilitaspenyeleggaraanpemilu 2004
6.      Penyalurandanabantuankepadaparpol

B.     BidangEkonomi
Menggerakanekonomirakyatpascakrisis (denganmerancangulangalun-alunmenjadibentukbundardenganexpektasipotensialun-alunsebagaipenggerakekonomirakyat).
Mengalihkanronadaricitra “kotamati” karenaaktifitasdisekitaralun-alunsenakinramaidanmampumenyajikansolusibagiparakorbankrisisekonomi.
Memperluas gang mayongdidepan GOR MahesaJenardengansebutankya-kyamayongdenganmerenofasikiosdan los sehinggatampakrapibersihdanindah.degandemikianmasyarakatdariberbagailapisansosialmerasalebihnyamanuntukmenikmatiberagamjajanan.
C.     BidangPertanian
Meningkatkanketahananpanganpurbalinggamenjadikanpusatpengolahanhasilpertanianutama program padatkaryapangan (PKP) desamandiripanganlumbungpanganmasyarakatdesa.
D.    BidangPendidikan

Pemkabpurbalinggadaritahunketahunselalumeningkatakanalokasidanapembangunandibidangpendidikan.Padatahun 2005 anggaranpendidikaanbarumencapaiRp 162.606.954.000,00 dari total belanja APBD sebesarRp 381.348.748.000,00(42,64%)danpadatahun 2009 telahmencapaiRp 338.195.319.000,00 dari total belanja APBD sebesar Rp776.858.300.000,00(43,53% sehinggaterdapatkenaikananggaransebesar Rp175.588.365.000,00 atau 107,98%.(http://www.purbalinggakab.go.id)
Pembangunan pendidikan yang tercerminpadaberbagai indicator antara lain:
1.      MeningkatnyacakupansiswaPendidikanAnakUsiaDini (PAUD) usia 4-6 tahundari 29,34%(2005)menjadi 38,56%(2009)
2.      MeningkatnyaAngkaPartisipasiKasar(APK) SD/MI dari 101,54%(2005)menjadi 108,38%(2009) APK/MTs dari 93,67%(2005) menjadi 96,06% (2009) APK SM dari 40,93%(2005) menjadi 41,77%(2009)
3.      MeningkatnyaAngkaMelekHurufdari 91,27%(2005) menjadi 94,67%(2009).
4.      MenurunnyaAngkaPutusSekolah(APS) SD/MI dari 0,28%(2005) menjadi 0,15%(2009);APS SMP/MTs dari 0,62%(2005)menjadi 0,08%(2009);dan APS SM dari 0,89%(2005) menjadi 0,80%(2009).
5.      SemakinmembaiknyaAngkaKelulusan/AL SD/MI hinggatahun 2009 sebesar 97,79%,Angka Kelulusan SMP/MTs  dari 84,563%(2005 )menjadi 90,51 %(2009), danangkakelulusan SM dari 75,33%(2005) menjadi 88,28%(2009)
6.      MeningkatnyaAngkaMelanjutkankejenjang SMP/MTs dari 81,36%(2005)menjadi 94,06%(2009),danAngkaMelanjutkankejenjang SM dari 53,02%(2005) menjadi 85,25%(2009);
7.      Meningkatnyajumlah guru yang memenuhikualifikasi S1/D-IV dari 24,05%(2005) menjadi 48,94%(2009); dan
8.      Meningkatnyajumlah guru yang bersertifikatprofesisampaidenganakhirtahun 2009 mencapai 1.991 orang ( 33,02%)dari total guru PNS sebanyak 6.029 orang.

E.     BidangKesehatan

o   Program berobatgratis  bagikalanganrakyattakmampu.
o   DesaSehatMandiri ( DSM )
o   Mensukseskan program daripemerintahJaminanPemeliharaanKesehatanMasyarakat ( JPKM )
o   Dan KeluargaBerencana ( KB )

Pembangunan kesehatan yang terceminpadaberbagai indicator antaralain :

1.      Meningkatnyausiaharapanhidupdari  65,6 tahun (2001) menjadi 68,50 tahun (2005) dan 69,80 tahun (2009)
2.      Menurunnyaprevalensibalitagizikurangdari 13,8% (2001) menjadi 2,25% (2004)
3.      Menurunnyaangkakematianbayidari 10per 1.000 kelahiranhidup 92005) menjadi 5 (2009)
4.      Menurunnyaangkakematianibumelahirkandari 143 per 100.000 kelahiranhidup (2001) menjadi 110 (2005) dan 103 (2009)
5.      Meningkatnycakupan air bersihdari 46,24% (2001) menjadi 67,30% (2005) dan 78,82%(2009)
6.      Meningkatnyacakupansanitasidari 52,645 (2005) menjadi 65,385 (2009)
7.      Meningkatnyacakupanpendudukpeserjajaminanpemeliharaankesehatandari 35% (2001) menjadi 81% (2009)
8.      Meningkatyacakupandesa/kelurahan Universal Child Immunization/UCI dari 77,00% (2005) menjadi 88,70% (2009)
9.      Meningkatnyacakupanpertolonganperslisihanolehtenagamedis yang memilikikompetensikebidanandari 68,00% (2005) menjadi 78,00%(2009)
10.  Meningkatnyacakupankunjunganbayipadapelayanan KIA dari 84,75% (2005) menjadi 93,63% (2009)
11.  Meningkatnyacakupanrumahtanggasehatdari 69,50%(2005) menjadi 91,05%(2009)

F.      BidangPariwisata

o   Merencanakandesawisatadanwisataalam  , misalnya
o   Desakarangbanjar
o   Munjuluhur Adventure Zone
o   Museum Artefak
o   AkuariumraksasaPurbasariPancuran Mas
o   Museum uang
o   Taman reptildanseranggadan ,
o   OWABONG

PEMKAB Purbalinggamenunjukapeningkatankinerjapembangunanpariwisata yang sangatmengesankansebagaiberikut :
1.      Meningkatkanjumlahkunjunganwisatadari 387.310 wisatawanpadatahun 2005 menjadi 1.431.812 wisatawanpadatahun 2009 ( 269,6%)
2.      MeningkatnyapendapatanobjekwisatadariRp 6.807.704.000 ,- padatahun 2006 menjadiRp 23.560.221.000,- padatahun 2009 ataunaikRp 16.752.517.000,- (246,08%)
(Social Entrepreneurship(belajardaripurbalingga) , Istiqomah , 2010)

LetakkekuatanpembangunandikabupatenPurbalinggaadalahkarenaaspek multiplier effect lebihdikedepankandanditekankandaripadamengejarkuantitas PAD..Masuknya PMA ternyatamampumemberikan multiplier effect bagimasyarakatlokal .Terbukanyalapangankerjamempengaruhidayabeliekonomimasyarakat .Dayabeli yang naikberimplikasikepadapolahidupmasyarakat ,baikdarisisiekonomi , kesehatandanpendidikan . (Transparasi Indonesia)












DaftarPustaka

Istiqomah .2010 .Social Entrepreneurship ( belajardaripurbalingga ) . Purbalingga :PemkabPurbalingga

I Widianto ,Neneng . UntukmuPurbalingga .Purbalingga :PemkabPurbalingga

http://www.purbalingga.go.id